SELAMAT DATANG


‘BAHASA INDONESIA’

PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DI PERGURUAN TINGGI

Situs Ini Berjudul Bahasa Indonesia: Pengembangan Kepribadian Di Perguruan Tinggi, Yang Merupakan Salah Satu Situs Yang Ditunjukan Untuk Menunjang Perkuliahan Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia Di Perguruan Tinggi. Mata Kuliah Bahasa Indonesia Ini Merupakan Salah Satu Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Yang Bertujuan Mengembangkan  Kopetensi Dasar Mahasiswa Dalam Menggunakan Bahasa Indonesia Sebagai Sarana Komunikasi Lisan Dan Tulis Secara Sopan, Beradab, Berlogika, Dan Berhati Nurani.

Situs Ini Disusun Atas Sembilan karakter. Secara Lebih Rinci,

  1. Dalam Karakter Satu,  Dibahas Sejarah Pertumbuhan Bahasa Indonesia, Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia, Dan Ragam-ragam Bahasa Indonesia.
  2. Dalam Karakter Dua,  Dijelaskan Eksistensi Bahasa Indonesia Baku, Ciri-ciri Bahasa Indonesia Baku, Fungsi Bahasa Indonesia Baku, Tantangan Dan Pengembangan Bahasa Indonesia Baku.
  3. Dalam Karakter Tiga,  Dijelaskan Sejarah Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia Dan Penerapan Kaidah Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan
  4. Dalam Karakter Empat,  Dibicarakan Hakikat Penerapan Diksi (Pilihan Kata) Dalam Kalimat, Kata-kata Denotatif Dan Konotatif, Dan Nonbaku, Pengunaan Kata Secara Tepat,  Penulisan Kata Secara Benar, Struktur Dan Pola Kalimat Dasar Bahasa Indonesia, Penyusunan Kalimat Baku.
  5. Dalam Karakter Lima,  Dibahas Penyusunan Paragraf Ilmiah Dengan Memperhatikan Jenis,  Persyaratan,  Struktur,  Teknik Pengembangan Paragraf, Dan Pengenalan Berbagai Jenis Karangan.
  6. Dalam Karakter Enam,  Dibicarakan Penyusunan Karangan Ilmiah Seperti Wujud Dan Fisik Karangan Ilmiah, Cara Pengacuan, Penulisan Daftar Pustaka, Penulisan Catatan Kaki, Penulisan Abstrak Dan Ringkasan, Serta Cara Menyajikan Dan Mempertahankan Hasil Penelitian.
  7. Dalam Karakter Tujuh,  Dibicarakan Dalam Keterampilan Membaca Sumber Ilmiah Dan Rangka  Mendukung Penulisan Karangan Ilmiah Seperti Karateristik Sumber Ilmiah, Penanda Informasi Dalam Bacaan, Tipe-tipe Informasi, dan Kiat Memahami Sumber Ilmiah.
  8. Dalam Karakter Delapan,  Dikupas Pula Keterampilan Menyampaikan Gagasan Dan Temuan Ilmiah Yakni Menggunakan Bahasa Dalam Forum Ilmiah, Modus Positif Bebicara, Bicara Dengan Mengaktifkan Pendengar,  Hukum Komunikasi Dan Keterampilan Berpidato Dan Berceramah.
  9. Dalam Karakter Sembilan,  Dijelaskan Pula Keterampilan Menulis Surat Resmi Dengan Berbagai Hal Yang Berkaitan Dengan Penulis Surat Berbentuk Komunikasi Tulis.

Cara Penyajian Materi Dalam Setiap Karakter Selalu Didahului Oleh Penjelasan Isi Karakter Dan Tujuan Instruksional Yang Dapat Dijadikan Patokan Oleh Pembaca Untuk Memahami Materi Setiap Karakter Tersebut.  Di Akhir Karakter, Dikemukakan Pula Pendalaman Materi Dalam Bentuk Latihan Dan Atau Tugas.

Penulis Situs Ini Dapat Terwujut Karena Dukungan Berbagai Pihak Terutama Dukungan Moral Dan Material Pimpinan Jurusan Bahasa Dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa Sastra Dan Seni ((FBSS),  Universitas Negeri Padang. Sehubungan Dengan Itu, Penulis Mengucapkan Terima Kasih. Demikianlah, Semoga Situs/Web Ini Bermanfaat Bagi Mahasiswa Di Indonesia

Ragam-ragam Bahasa Indonesia


Ragam bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah variasi penggunaan bahasa  oleh para penutur bahasa itu. Dengan konsep itu, keberadaan bahasa Indonesia resmi (Baku) dalam penggunaan bahasa Indonesia oleh para penuturnya merupakan salah satu bentuk variasi bahasa dari variasi bahasa Indonesia lainya. Hal penting yang perlu dipahami adalah bahwa bahasa Indonesia resmi digunakan pada tempat atau suasana yang resmi atau hal lain yang menjadi alasan digunakan bahasa resmi tersebut.

Ragam bahasa Idonesia dibedakan   Alwi  (1998:3–6)  berdasarkan penutur bahasa dan berdasarkan jenis pemakaian bahasa.                         Ragam bahasa Indonesia bedasarkan penutur diperinci menurut tinjauan  (1) daerah,  (2) pendidikan dan (3) sikap penutur. Ragam bahasa Indonesia berdasarkan jenis pemakaian bahasa diperinci menurut tinjauan   (1) bidang/pokok persoalan,  (2) sarananya, dan  (3) gangguan percampuran.  Ragam-ragam bahasa Indonesia dapat dijelaskan berikut ini.

1.  Berdasarkan Daerah Asal Penutur

Ditinjau berdasarkan daerah asal penutur, bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang Indonesia memiliki variasi atau ragam. Ragam-ragam bahasa Indonesia dari sudut daerah penutur ini sering disebut dengan logat.  Dengan demikian akan terdapat beberapa ragam bahasa Indonesia yakni bahasa Indonesia logat Batak, bahasa Indonesia logat Minangkabau, bahasa Indonesia logat Jawa, bahasa Indonesia logat Aceh, bahasa Indonesia logat Sunda, bahasa Indonesia logat Bali, bahasa Indonesia logat Menado, bahasa Indonesia logat Melayu dan sebagainya.

2.  Berdasarkan Pendidikan Penutur

Berdasarkan sudut pandang pendidikan para penuturnya, bahasa Indonesia dibedakan atas beberapa ragam atau variasi. Dari sudut itu, kelihatan bahasa Indonesia memiliki variasi penggunaannya. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang  yang berpendidikan berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tidak berpendidikan.  Oleh karena itu, dapat dibedakan adanya bahasa Indonesia ragam  orang berpendidikan dan bahasa Indonesia ragam orang tidak berpendidikan.

3.  Berdasarkan Sikap Penutur

Ragam bahasa Indonesia berdasarkan sikap penutur dapat dibedakan atas beberapa macam.  Ragam bahasa menurut sikap penutur penggunaan bahasa Indonesia itu dapat pula disebut dengan langgam atau gaya. Oleh karena itu, bahasa Indonesia yang digunakan para penutur berdasarkan sikapnya dapat dibedakan atas beberapa macam yakni bahasa Indonesia dengan resmi; bahasa Indonesia ragam akrab, bahasa Indonesia ragam santai, dan sebagainya

4.  Berdasarkan Pokok Persoalan

Bahasa indonesia ditinjau berdasarkan pokok persoalan yang dibicarakan dapat pula dibedakan atas ragam-ragam bahasa Indonesia itu.  Setiap pokok persoalan atau bidang yang dibicarakan telah  memperlihatkan variasi bahasa Indonesia   sesuai dengan bidang itu. Bahasa Indonesia yang  digunakan dalam bidang Militer telah diperlihatkan kekhasannya atau variasi dengan bahasa Indonesia yang digunakan dalam bidang Kedokteran, sebagai misal. Pengungkapan  adanya operasi  dalam bidang Kedokteran  akan berbeda dengan mengungkapan  adanya operasi  dalam bidang Militer. Jadi, ragam bahasa menurut pokok persoalan dibedakan adanya ragam bahasa bidang agama, politik, militer, teknik, kedokteran, seni, dan sebagainya.

5. Berdasarkan Sarana

Bahasa Indonesia,  dilihat berdasarkan sarananya, dapat dibedakan atas ragam bahasa Indonesia lisan dan ragam bahasa Indonesia tertulis.  Bahasa Indonesia lisan masing-masing memiliki variasi dengan bahasa Indonesia tulis. Bahasa Indonesia tulis tidak lagi persis sama dengan bahasa Indonesia lisan.  Hal itu terjadi karena bahasa Indonesia tulis telah diatur dengan sistem atau aturannya sendiri. Akhirnya, bahasa Indonesia lisan memiliki kekhasan dan bahasa Indonesia tulis juga memiliki kekhasan. Namun,  kadang-kadang perlu dicermati tidak semua bahasa Indonesia yang lisan sebagai ragam lisan karena mungkin yang lisan itu pada hakikatnya adalah bahasa Indonesia ragam tulis yang dilisankan seperti dalam berita radio, pembacaan naskah, pidato menggunakan naskah, dan sebagainya.
Bahasa ragam lisan jelas memiliki perbedaan dengan bahasa ragam  tulis.  Lyons  (1977:69)  mengemukakan secara mendasar perbedaan bahasa ragam lisan dan bahasa ragam tulis terlihat pada ciri  (1) perbedaan tingkat pementingan unsur gramatika, leksikal, prosodi, dan paralingual;  (2) perbedaan perlengkapan unsur; dan (3) adatidaknya sifat kespontanan. Berdasarkan ciri itu akan terlihat perbedaan bahasa ragam lisan dan ragam tulis secara nyata. pada intinya ragam bahasa Indonesia lisan dan ragam bahasa Indonesia tulis dapat dilihat kekhasanya masing-masing dari aspek:  (1)  kosakata yag dimilikinyadan (2) struktur kalimat yang digunakanya.

6.  Berdasarkan Gangguan Percampuran

Bahasa Indonesia berdasarkan Pemakaiannya telah memperlihatkan adanya percampuran dengan bahasa asing dengan yang tidak mengalami percampuran. Hal itu terlihat bila bahasa Indonesia digunakan oleh para penuturnya terutama penutur di tingkat atas. Oleh karena itu, pada dasarnya bahasa Indonesia dapat dibedakanatasa ragam bahasa Indonesia mengalami percampuran dengan ragam bahasa Indonesia yang tidak mengalami percampuran.

Untuk menambah khasanah pemikiran tentang ragam bahasa indonesia ada baiknya dikemukakan ragam kreatif bahasa Indonesia menurut Sudaryanto.  (1997:50) yakni:  (1) bahasa Indonesia ragam jurnalistik;  (2) bahsa Indonesia ragam literer;  (3) bahasa Indonesia ragam filosofik;  (4) bahasa Indonesia ragam akademik;  (5) bahasa Indonesia ragam bisnis. Penjelasan keterkaitankeima ragam ituakan dijelaskan berikut ini.

Bahasa Indonesia ragam jurnalistik berada ditengah keempat ragam yang lain.  Bahasa Indonesia ragam jurnalistik eksis ditengah pengaruh dan mempengaruhi keempat ragamyang lain tersebut. Kepolosan merupakan alas utama ragam jurnalistik dengan menggunakan daya lugas mengimformasi fakta. Ragam literer atau ragam sastra dengan alas utama kepekaan mengunakan daya kejut mengimanijasi. Ragam filosofik muncul dengan alas kearifan menggunakan daya tualang  berkontemplasi atau daya renung. Ragam akadimik menggunakan alas kejernihan dengan daya canggih mengbtraksi. Ragam bisnis menggunakan alas keramahan dengan daya jerat menyugesti.

 

(Selamat Membaca)